-->

Mau Sukses Berbisnis? Inilah Cara Berbisnis Ala Rasulullah yang Bisa Kamu Tiru

Cara berbisnis ala Rasulullah - Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah SAW adalah seorang panutan bagi umat Islam. Apapun yang dilakukannya akan selalu diikuti, tak terkecuali dalam hal bisnis. Menurut beberapa sumber, bisnis Rasulullah yang berada di 6 kota berbeda ini meraih kesuksesan. Beberapa di antaranya yaitu di Yordania, Syam, Yaman, dan Bahrain. 
Cara Berbisnis Ala Rasulullah
Ilustrasi via entrepreneurmuslim.com

Bahkan bisnis yang beliau jalani ini katanya nyaris tak pernah mengalami kegagalan. Semuanya mendapatkan hasil yang memuaskan. Walaupun begitu, beliau tetap hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan.

Dengan demikian, Rasulullah adalah salah satu pebisnis sukses semasa hidupnya. Beliau tidak pernah menyerah dan mengeluh dalam menjalani bisnisnya. Ini perlu kita contoh sebagai umatnya. Lalu, bagaimana caranya berbisnis ala Rasulullah ini? Berikut dijelaskan ulasannya.


1. Tekun dan bersungguh-sungguh

Rasulullah dalam menjalankan bisnisnya sangat tekun dan serius. Beliau tidak pernah setengah-setengah dalam berbisnis, apapun bentuknya. Sejak kecil, beliau sudah diajarkan berbisnis. Bisnis pertamanya adalah menggembalakan kambing. Beliau melakukannya dengan sungguh-sungguh dan telaten, sehingga kambingnya beranak pinak.

Kita pun semestinya mencontohnya. Walaupun bisnis itu masih berskala kecil, tapi ke depannya akan menjadi besar jika dijalani dengan penuh ketekunan. Sering kita mendengar ada pedagang baso yang menjual basonya keliling. Beberapa tahun kemudian, dia bisa membuka kios, bahkan buka cabang pula di kota lain. Itu sebagian contoh jika melakukan bisnisnya dengan penuh keseriusan.


2. Berlakulah jujur

Kejujuran adalah hal yang paling utama dalam berbisnis. Ini adalah metode yang selalu digunakan oleh Rasulullah. Bahkan beliau mendapat julukan Al-Amin yang artinya terpercaya karena kejujurannya. Awalnya, Rasulullah sewaktu muda ikut berdagang bersama seorang janda yang kaya bernama Khadijah. Karena kejujurannya, Khadijah menjadi kepincut dan akhirnya menikahinya.

Dalam urusan bisnis juga kita dituntut agar selalu jujur. Dengan begitu, pelanggan-pelanggan akan merasa aman dan nyaman. Jelaskan sedetail mungkin barang apa yang kita jual, apakah ada cacatnya atau tidak. Dengan begitu, pelanggan akan kembali lagi karena puas dengan kejujuran kita.


3. Menghormati pelanggan

Rasulullah selalu menghormati pelanggan-pelanggannya layaknya saudara sendiri. Menurutnya, bisnis adalah sebuah kegiatan saling bantu membantu dalam menyelesaikan masalah. Itulah arti bisnis yang sebenarnya. Kita pun seharusnya begitu. Jika ada pelanggan datang, hormatilah layaknya saudara, apapun latar belakang pelanggan itu sendiri. Dengan begitu, mereka akan merasa senang karena dihargai. Berbisnis pun akan lancar dan tak akan menemui kendala.


4. Menepati janji kepada pelanggan

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, hendaklah kita menepati janji. Misalnya, memenuhi deadline sesuai dengan waktu yang disepakati, menyelesaikan pesanan tepat pada waktunya, atau mengirimkan barang sesuai kesepakatan. Ini merupakan nilai tambah bagi bisnis yang sedang kita jalani.

Rasulullah pun menerapkan hal yang sama. Beliau selalu menepati janji kepada pelanggan-pelanggannya. Menurutnya, menepati janji adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam berbisnis. Apalagi beliau melakukannya dengan intensitas yang tinggi, sehingga membuat siapapun puas bekerja sama dengannya.


5. Hanya menjual produk berkualitas

Sudah pasti jika produknya berkualitas bagus akan banyak diminati. Janganlah menjual barang yang sudah rusak atau ada cacatnya. Sama seperti halnya yang dilakukan Rasulullah SAW. Beliau hanya menjual barang-barang yang berkualitas. Tapi, bukan berarti beliau menjual barang yang tak layak untuk dijual.

Pernah beliau memarahi seorang pedagang jagung karena mencampur jagung kering dengan yang basah. Ini jelas akan membuat pelanggan merasa dirugikan dan enggan kembali lagi. Untuk itu, jika barang yang dijual ini berkualitas, maka pelanggan akan senang kembali lagi.


6. Tidak menjelek-jelekkan pesaing

Rasulullah melarang kita untuk menjelek-jelekkan pesaing bisnis kita, meskipun pesaing itu melakukan kecurangan. Karena sebenarnya inti berbisnis adalah bagaimana caranya kita memuaskan pelanggan-pelanggan kita, bukan menjatuhkan pesaing lain. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, maka bukan tidak mungkin kesuksesan bisa diraih.

Coba bayangkan jika kita saling menjelek-jelekkan pesaing. Yang ada pelanggan justru akan merasa risih sendiri, dan akhirnya mulai pergi. Jika sudah begini, bukan hanya pesaing yang dirugikan, kita juga akan ikut merugi. Untuk itu, tingkatkan saja kualitas bisnis kita daripada sibuk menjelek-jelekkan pesaing.


7. Tidak menimbun barang

Menimbun barang dimaksudkan supaya ketika sudah langka, maka kita bisa menjualnya dengan harga tinggi. Contohnya yang sering kita dengar adalah saat kenaikan harga BBM. Banyak oknum-oknum yang menimbun saat harga masih murah, lalu menjualnya saat harga sudah tinggi. Ini sangat dilarang oleh Rasulullah karena jelas merugikan orang lain. Juallah barang tersebut sesuai dengan kondisi saat itu juga, dan tidak menimbunnya. Rezeki sudah ada yang mengatur, jadi jangan takut merasa kekurangan.


8. Membayar gaji karyawan tepat pada waktunya

Sudah sepantasnya jika kita menjalani sebuah bisnis dan memiliki karyawan, maka kita wajib membayar gajinya sesuai dengan kesepakatan. Ada yang dibayar harian, seminggu, dan bulanan. Karyawan sudah memberikan waktunya untuk kita, maka kita pun mesti memberikan gajinya tepat waktu. Jadi, hak dan kewajiban akan seimbang dan tidak timpang sebelah. Rasulullah pun pernah bersabda bahwa bayarlah upah karyawan sebelum keringatnya kering. Dengan begitu, karyawan akan tetap bertahan membantu bisnis kita karena merasa dihargai.


9. Tidak mengganggu ibadah

Sesibuk apapun bisnis yang kita jalani, jangan sampai mengganggu ibadah. Ada yang sampai lupa solat, puasa, dan ibadah lainnya karena mementingkan bisnisnya. Seimbangkanlah. Jika memang sudah masuknya waktu beribadah, luangkan waktunya. Kita bisa berdoa saat beribadah dan meminta supaya bisnisnya semakin lancar. Dengan begitu, kita akan mendapatkan berkahnya dari bisnis itu sendiri.


Itulah beberapa cara berbisnis ala Rasulullah yang bisa ditiru. Semoga dengan mengikutinya, bisnis bisa berjalan dengan sukses. Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel