-->

Menjadi Pegawai atau Pengusaha, Mana yang Kamu Pilih?

Setinggi apapun jabatanmu, kamu tetap adalah pegawai. Tapi, sekecil apapun usahamu, kamu adalah bosnya. (Bob Sadino, 1933-2015)

Menjadi pegawai atau pengusaha - Kutipan dari mendiang Om Bob Sadino di atas mungkin cukup bikin jleb ya. Bagaimana tidak, walaupun jabatan kamu sudah tinggi sekalipun, kamu tetap adalah bawahan yang masih harus menurut apapun yang dikatakan oleh atasan, ataupun pemilik tempat kamu bekerja. Tapi, meskipun kamu punya usaha kecil-kecilan, kamu adalah bosnya. Kamu bebas mengatur apapun tentang usaha kamu itu.

Menjadi pegawai atau pengusaha
Perbedaan pengusaha (entrepreneur) dan pegawai (employee) via pinterest.com

Itulah perbedaan menjadi pegawai atau pengusaha yang mungkin bisa kamu pahami. Pertanyaannya, manakah yang kamu pilih? Menjadi pegawai atau pengusaha?

Ketika kamu sudah lulus sekolah atau lulus kuliah, pasti akan terbersit sebuah pemikiran akan bekerja di mana bukan? Mungkin ada yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi, ada pula yang memutuskan untuk bekerja saja.

Nah, kebanyakan dari kita, setelah lulus pasti akan memikirkan lamaran untuk bekerja di mana. Tapi, adakah yang kepikiran buat berbisnis apa? Baca juga Bisnis Online yang Bisa Dilakukan di Rumah.

Menjadi pegawai atau pengusaha itu pilihan yang pelik. Terkadang, ada seseorang yang sudah jenuh menjadi pegawai, tapi sudah terlanjur nyaman dengan pekerjaan dan jabatannya yang sekarang. Mau memulai usaha pun tak ada modal. Jadi, dia tetap menjadi pegawai atau karyawan hingga waktu yang belum pasti. Padahal, tanpa modal pun tetap bisa memulai usaha kalau memang ada ketekunan.

Ada juga yang sudah memulai usaha, tapi karena usahanya ini belum berkembang, maka dia memilih menjadi pegawai di tempat yang memang bergaji besar. Terkadang mereka tidak berani mengembangkan usahanya. Alasannya takut rugi.

Persoalan-persoalan itu sering muncul di dalam kehidupan bermasyarakat. Kamu pasti sering menemukan hal yang begini bukan? Nah, sebenarnya, apapun pilihan kamu, tidak ada masalahnya. Sebab, apa yang kamu pilih itu adalah yang terbaik. Tapi, balik lagi, sudah yakinkah kamu dengan pilihanmu?


Menjadi pegawai atau pengusaha
Mana yang kamu pilih via pinterest.com

Menjadi pegawai memang terjamin. Kamu akan mendapatkan gaji yang rutin setiap bulan, dan jelas pendapatannya berapa. Kamu bisa mengatur keperluan kamu dengan gaji tersebut. Kamu berada di jalur aman. Tapi, tetap saja, meskipun gaji kamu tinggi, tetap kamu adalah pegawai dan karyawan yang harus menuruti perintah atasan. Baik itu disuruh ini itu, harus ini harus itu, dan lain-lain. Kamu bekerja sekeras apapun, penghasilan kamu tetap segitu-gitu saja. Bagi yang memiliki jiwa bebas, pasti tidak akan betah.


Lain halnya ketika kamu membuka usaha sendiri. Ada kemungkinan pendapatan kamu lebih besar, atau lebih kecil. Kamu akan kesulitan mengatur pengeluaran kamu karena pendapatannya masih belum pasti. Kamu berada di jalur tidak aman. Tapi, ini memiliki potensi. Kalau kamu mau fokus mengembangkan usaha kamu, walaupun kecil-kecilan, kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak, bahkan melebihi gaji pegawai biasa. Makanya kenapa banyak istilah pengusaha sukses daripada pegawai sukses bukan?

Mau sukses? Jadilah pengusaha. Karena, mana ada istilah karyawan sukses atau pegawai sukses. Yang ada adalah pengusaha sukses.

Kalau kamu mau menjadi pengusaha, kamu harus siap menerima segala resiko, seperti kerugian atau kebangkrutan misalnya. Karena kamu bermain di jalur tidak aman, maka halangan dan hambatan pasti ada saja. Kalau kamu bisa mengatasinya, maka kesuksesan bisa diraih.

Jadi, pilihan ada di tangan kamu. Mau bermain aman, atau tidak. Bermain aman, maka penghasilan tetap segitu-gitu saja dan harus nurut. Kalau bermain tidak aman, potensi penghasilan bisa membesar atau mengecil, tapi kamu bebas mengaturnya. Jangan bingung lantas memilih kedua-duanya. Yang ada kamu malah tidak fokus menjalaninya. Jadi, pilih salah satu saja.

So, mau jadi pegawai atau pengusaha? Tentukan pilihanmu matang-matang ya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel