-->

Novel-Novel Terjemahan ini Terus Dicetak Ulang Meskipun Penulisnya Sudah Tiada

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada - Mungkin kamu pernah mendengar sebuah pepatah lama yang mengatakan, "Menulislah, maka kau akan hidup abadi selamanya". Yups, pepatah itu memang bukan pepatah belaka semata, tapi memang benar adanya. Dengan menulis, maka kamu akan hidup abadi. Namun, abadi di sini bukan kamu akan hidup abadi selamanya, tetapi karya tulisan kamu yang akan membuat namamu terus terkenang sepanjang masa. Karena, karya tidak akan pernah hilang walaupun manusia itu mati. Baca juga Novel Terjemahan Romantis yang Bikin Baper karena Beda Alam.

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
Salah satu karya J.R.R. Tolkien via adazing.com

Misalnya saja, prasasti ataupun naskah-naskah kuno. Semua itu pastinya hanya berisi tulisan-tulisan yang dibuat sejak zaman dahulu kala. Namun, nama-nama yang tertulis di situ tidak akan pernah terlupakan, karena mengandung nilai sejarah yang tinggi. Baca juga Manfaat Menulis.

Nah, sama juga dengan novel. Tentunya sudah banyak novel laris yang dirilis sejak lama, tapi masih terus dicetak hingga sekarang, bahkan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Cukup luar biasa bukan? Hal ini membuktikan kalau sebuah karya tidak akan hilang dimalan zaman. Oke, berikut akan Arimpi.Com jelaskan tentang novel-novel terjemahan yang terus dicetak meskipun penulisnya sudah tiada.


1. Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
Cetakan pertama Sherlock Holmes yang dimuat di majalah Beeton's Chrismats Annual via wikipedia.org

Novel bergenre detektif ini cukup fenomenal dan terkenal sejak kemunculannya. Sherlock Holmes adalah tokoh detektif konsultan fiksi karangan Sir Arthur Conan Doyle (lahir 22 Mei 1859 dan meninggal 7 Juli 1930 pada usia 71 tahun), seorang penulis dan dokter berkebangsaan Skotlandia. Novel Sherlock Holmesnya pertama kali terbit pada tahun 1887 dengan judul 'A Study in Scarlet (Penelusuran Benang Merah)'. Setelah itu, mulai terbit judul-judul lainnya dalam serial detrktif Sherlock Holmes ini. Sudah cukup lama bukan? Meskipun beliau sudah meninggal, kamu masih bisa menikmati serial novel Sherlock Holmes hingga saat ini, karena selalu dicetak bahkan oleh penerbit yang berbeda-beda.


2. The Lord of The Rings dan The Hobbit karya J.R.R. Tolkien

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
Cetakan pertama The Lord of the Rings via tolkienguide.com

Ini nih karya fenomenal sepanjang masa, siapa lagi kalau bukan novel-novel karya John Ronald Reuel Tolkien atau yang biasa dikenal J.R.R. Tolkien. Karya-karya penulis yang lahir di Afrika Selatan, 3 Januari 1892 ini, seperti The Lord of the Rings dan The Hobbit sudah mendunia dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Dan uniknya, karya-karyanya ini justru diterbitkan setelah kematiannya pada tanggal 2 September 1973 di Inggris oleh anaknya, Christopher Reuel Tolkien. Karena kepopularitasnya, menjadikan J.R.R Tolkien dikenal sebagai 'Bapak' dari genre high fantasy. Buat kamu yang sudah membaca novelnya, pasti sangat takjub bukan dengan dunia fantasi karangannya? Meskipun orangnya sudah lama meninggal, kamu masih tetap bisa menikmatinya hingga sekarang. Bahkan dibuat juga film adaptasinya yang juga laris manis di pasaran.


3. Hercule Poirot dan Miss Marple karya Agatha Christie

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
 Beberapa novel Agatha Christie cetakan baru via tokopedia.com

Kalau penulis detektif pria adalah Sir Arthur Conan Doyle, maka wanitanya adalah Agatha Christie. Karya-karyanya yang fenomenal adalah menampilkan serial tokoh detektif fiksi bernama Hercule Poirot dan Miss Marple. Meskipun karyanya ini dipengaruhi oleh karya Conan Doyle, namun Agatha Christie mempunyai ciri khas tersendiri. Kebanyakan novelnya menceritakan tentang misteri pembunuhan ruang tertutup. Beliau lahir di Devon, Inggris, pada tanggal 15 September 1890, dan meninggal di Oxfordshire, Inggris, pada tanggal 12 Januari 1976. Meskipun beliau sudah tiada, karya-karyanya masih bisa kamu temui di toko-toko buku bukan?


4. Lima Sekawan karya Enid Blyton

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
 Novel-novel Lima Sekawan via tokopedia.com

Kalau kamu sering datang ke toko-toko buku, pasti sering melihat buku berjudul Lima Sekawan, bukan? Yups, buku novel tersebut merupakan serial novel paling terkenal karya Enid Blyton atau yang dikenal dengan nama penanya Mary Pollock. Lima Sekawan atau The Famous Five menceritakan tentang petualangan empat detektif cilik dan seekor anjing dalam memecahkan misteri. Cerita-ceritanya memang disuguhkan untuk anak-anak. Novel pertamanya terbit di Inggris pada tahun 1942. Enid Blyton lahir pada tanggal 11 Agustus 1897 dan meninggal 28 November 1968 pada usia 71 tahun. Sejak kecil, beliau memang sudah mahir menulis cerita. Meskipun sudah tiada, kamu masih bisa menikmati karya-karyanya hingga kini yang terus dicetak ulang.


5. Novel-novel karya Sydney Sheldon

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
Salah satu karya Sydney Sheldon via pinterest.com

Siapa sih yang belum tahu Sydney Sheldon? Kalau kamu hobi banget pergi ke toko buku, pastinya akan melihat buku-buku novel karyanya yang dipajang. Yups, penulis yang bernama asli Sydney Schechtel (lahir 11 Februari 1917 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat dan meninggal 30 Januari 2007 di Rancho Mirage, California, Amerika Serikat) ini menulis novel-novel yang laris manis justru di saat usianya menginjak 50 tahun. Sebelumnya, dia adalah penulis drama Broadway, skenario TV, dan film. Novel-novelnya kebanyakan menceritakan tentang kejahatan kriminal. Hingga kini, novel-novel larisnya masih dicetak ulang.


6. The Chronicles of Narnia karya C.S. Lewis

Novel terjemahan yang terus dicetak ulang meskipun penulisnya sudah tiada
Cetakan pertama The Chronicles of Narnia via pinterest.com

Clive Staples Lewis atau yang biasa dikenal dengan C.S. Lewis adalah teman dekat J.R.R. Tolkien. Karena itu, cerita fantasinya berimbang dengan Tolkien. Meskipun begitu, C.S. Lewis memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu karyanya yang terkenal adalah The Chronicles of Narnia yang dibagi menjadi 7 serial novel. Pria yang lahir di Belfast, Irlandia, 29 November 1898 dan meninggal 22 November 1963 ini menerbitkan novelnya di tahun 1950-an. Meskipun beliau sudah tiada, namun karyanya masih bisa kamu nikmati hingga kini. Bahkan dibuat juga film adaptasinya yang juga laris manis.


Itulah novel-novel terjemahan yang terus dicetak ulang walaupum penulisnya sudah meninggal. Bagaimana? Apakah kamu mau menulis supaya namamu tetap abadi? Kalau ada yang mau ditambahkan, silakan menulis di komentar ya. Baca juga Manfaat Membaca Novel Terjemahan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel