Inilah Kampung-Kampung Terunik di Indonesia, Mau Singgah?
Kamis, 29 September 2016
Kampung Terunik Di Indonesia - Indonesia banyak terdapat suku, adat, dan budaya yang berbeda-beda. Banyak terdapat kampung atau desa yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga menjadikannya sesuatu yang unik. Beberapa di antaranya bahkan hanya satu-satunya di Indonesia.
Lalu, apa sajakah itu? Daripada penasaran, yuk simak saja kampung-kampung terunik di Indonesia versi Arimpi.Com.
1. Kampung Teletubbies
Teletubbies mungkin sudah sangat familiar di telinga kita dan anak-anak, dan sering kita lihat di televisi. Di dalam acara itu terdapat 4 orang mengenakan kostum boneka berbeda warna. Rumah di acara tersebut sangat unik, yakni berbentuk setengah bola. Di Indonesia pun ternyata ada rumah Teletubbies, bahkan satu desa. Terletak di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Jika dilihat dari kejauhan, akan tampak seperti telur-telur raksasa berwarna putih. Sangat berbeda dengan desa sebelah yang menggunakan bentuk bangunan pada umumnya. Keberadaan desa ini bermula dari peristiwa gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 silam. Salah satu dusun, yakni Dusun Sengir sempat amblas tanahnya sekitar 6 meter. Karena sudah tidak layak huni, para warganya direlokasikan ke tempat baru yang sekarang bernama New Ngelepen.
Saat itu pemerintah bekerja sama dengan WANGO atau World Association of Non-governmental Organizations untuk membangun hunian berbentuk dome yang tahan gempa. Setidaknya ada 71 bangunan dome, tiga di antaranya untuk sarana publik seperti musolla, sekolah TK, dan rumah bidan.
Sekilas jika dilihat dari luar memang sempit. Namun jika masuk ke dalam lumayan lebar. Bahkan berlantai 2. Tidak terbayangkan kan sebelumnya? Kampung ini lebih dikenal sebagai Kampung Teletubbies ketimbang Kampung Ngelepen, dan warganya bangga menggunakan nama itu.
2. Kampung Korea
Jika kita berjalan-jalan ke Karya Baru yang terletak di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, akan banyak kita temukan aksara Hangeul atau tulisan Korea. Entah itu di nama jalan, nama sekolah, instansi pemerintah, dan lain-lain banyak menggunakan aksara Korea. Namun, banyaknya aksara Hangeul di sini bukan karena demam K-Pop yang memang tengah melanda negeri ini.
Adalah etnis Cia-Cia yang memutuskan menjadikan aksara Hangeul sebagai sistem tulisan bahasa Cia-Cia pada tahun 2009. Karya Baru memang didominasi oleh etnis Cia-Cia, ada juga yang berasal dari kota Bau-Bau. Perlu diketahui, aksara Hangeul hanya digunakan untuk sistem tulisan saja, sedangkan untuk bahasa sehari-hari sebagai percakapan tetap menggunakan Bahasa Indonesia. Cukup unik bukan?
Profesor-profesor dari Korea pun tertarik dengan kampung ini dan menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat. Lalu, dibuatlah program pertukaran guru, pelajar, dan kebudayaan. Hal ini membuat kampung Karya Baru dan Cia-Cia mulai dikenal dunia.
3. Desa Pocong
Mendengar kata 'pocong' akan mengingatkan kita pada sesosok makhluk halus yang dibungkus kain kafan dan berjalan lompat-lompat. Desa Pocong ini terletak di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Awalnya, desa ini belum diberi nama. Penduduknya pun belum banyak, karena kebanyakan kawasannya masih hutan.
Waktu itu, ada seorang warga yang meninggal, lalu dikubur seperti biasa. Malamnya, banyak warga yang ketakutan karena melihat orang yang meninggal itu menjadi pocong. Kejadian ini berlangsung selama 40 hari lamanya. Bahkan setiap ada yang meninggal, pasti akan menjadi pocong dan menggentayangi warga. Untuk itulah, warga kemudian menamakan kampung ini menjadi Desa Pocong hingga sekarang.
4. Desa bebas asap rokok
Adalah Desa Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, di mana di sini telah dilakukan larangan merokok bagi warganya. Bahkan bisa ada sanksi tegas bagi warga yang ketahuan merokok di sembarang tempat. Tak hanya warganya, para pengunjung yang mengunjungi desa ini pun dilarang merokok jika sudah berada di dalam desa.
Desa ini menjadi satu-satunya desa di Indonesia yang bebas asap rokok. Tentunya ini bisa diacungi jempol, dan bisa dijadikan inspirasi bagi desa-desa lainnya.
5. Kampung Inggris
Sekilas kita akan berpikir jika Kampung Inggris adalah kampung di mana semua warganya adalah bule, dan bahasanya adalah Bahasa Inggris. Kampung yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini warganya memang orang Indonesia tulen. Kalaupun ada bule itu hanya kebetulan singgah atau memang keturunan dan tinggal di situ.
Bahasa sehari-hari warganya memang bahasa asli warganya. Namun, banyak warganya yang menguasai Bahasa Inggris.
Penamaan kampung ini sebagai Kampung Inggris bermula dari didirikannya lembaga khusus bernama BEC atau Basic English Course oleh Pak Kellen. Dia merupakan orang Indonesia asli walaupun namanya agak kebulean. Awal berdirinya hanya dengan fasilitas terbatas, pengajaran dilakukan di teras mesjid untuk anak-anak desa yang belum menguasai Bahasa Inggris. Akhirnya, rumah-rumah melakukan pengajaran tersendiri, bahkan mulai mendirikan gedung. Lalu muncullah lembaga-lembaga kursus lain di desa hingga berkembang menjadi Kampung Inggris.
Hingga pertengahan tahun 2011, kampung ini memiliki 100 lembaga kursus Bahasa Inggris, dan menjadikan tempat ini sebagai pusat pembelajaran Bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Ada yang tertarik belajar di sini?
6. Desa Danger
Mungkin jika diterjemahkan, artinya adalah desa berbahaya. Namun, desa ini bukanlah demikian. Desa yang terletak di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timus, Nusa Tenggara Barat ini justru cinta damai pada sesama umat. Luasnya hanya 463 Ha dan berada di ketinggian 350 - 400 Mdpl.
7. Desa Kepiting
Desa ini disebut demikian bukan karena banyaknya kepiting di situ, melainkan banyaknya warga yang mengalami kelainan di jari tangan dan kaki, mulai dari balita hingga lansia. Jari-jari tersebut terbelah menjadi dua sehingga menyerupai capit kepiting. Desa ini terletak di Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Bone, Sulawesi Selatan. Meskipun sebagian warganya memiliki kelainan fisik, namun mereka tidak pernah malu dengan desa lainnya. Mereka sudah menganggap hal ini biasa.
Kelainan tersebut kemungkinan karena kurangnya asupan gizi saat masih berada dalam kandungan, karena sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan. Ironisnya, pemerintah belum memberikan bantuan medis ke desa tersebut.
8. Desa terbersih
Jika kita jalan-jalan ke Bali, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, kita akan menemukan sebuah desa yang bersih dan tertata apik. Adalah Desa Penglipuran, yang tercatat sebagai salah satu dari 3 terbersih di dunia. Cukup keren bukan?
Desa ini meraih penghargaan Kalpataru karena kebersihannya. Desa ini pun dijadikan objek wisata oleh pemerintah setempat pada tahun 1995.
Nama Penglipuran sendiri diambil dari kata pengeling pura yang artinya tempat suci untuk mengenal para leluhur. Ciri khas desa adalah bangunannya yang tertata rapi, dan berarsitektur budaya Bali.
Image source via aparumah.com |
Lalu, apa sajakah itu? Daripada penasaran, yuk simak saja kampung-kampung terunik di Indonesia versi Arimpi.Com.
Image source via aparumah.com |
Teletubbies mungkin sudah sangat familiar di telinga kita dan anak-anak, dan sering kita lihat di televisi. Di dalam acara itu terdapat 4 orang mengenakan kostum boneka berbeda warna. Rumah di acara tersebut sangat unik, yakni berbentuk setengah bola. Di Indonesia pun ternyata ada rumah Teletubbies, bahkan satu desa. Terletak di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Image source via goodnewsfromindonesia.org |
Jika kita berjalan-jalan ke Karya Baru yang terletak di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, akan banyak kita temukan aksara Hangeul atau tulisan Korea. Entah itu di nama jalan, nama sekolah, instansi pemerintah, dan lain-lain banyak menggunakan aksara Korea. Namun, banyaknya aksara Hangeul di sini bukan karena demam K-Pop yang memang tengah melanda negeri ini.
Image source via merdeka.com |
Mendengar kata 'pocong' akan mengingatkan kita pada sesosok makhluk halus yang dibungkus kain kafan dan berjalan lompat-lompat. Desa Pocong ini terletak di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Awalnya, desa ini belum diberi nama. Penduduknya pun belum banyak, karena kebanyakan kawasannya masih hutan.
Image source via giantstembaiyo blogspot |
Adalah Desa Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, di mana di sini telah dilakukan larangan merokok bagi warganya. Bahkan bisa ada sanksi tegas bagi warga yang ketahuan merokok di sembarang tempat. Tak hanya warganya, para pengunjung yang mengunjungi desa ini pun dilarang merokok jika sudah berada di dalam desa.
Image source via kampunginggris.co.id |
Sekilas kita akan berpikir jika Kampung Inggris adalah kampung di mana semua warganya adalah bule, dan bahasanya adalah Bahasa Inggris. Kampung yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini warganya memang orang Indonesia tulen. Kalaupun ada bule itu hanya kebetulan singgah atau memang keturunan dan tinggal di situ.
Image source via palingmudah wordpress |
Mungkin jika diterjemahkan, artinya adalah desa berbahaya. Namun, desa ini bukanlah demikian. Desa yang terletak di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timus, Nusa Tenggara Barat ini justru cinta damai pada sesama umat. Luasnya hanya 463 Ha dan berada di ketinggian 350 - 400 Mdpl.
Image source via liputan6.com |
Desa ini disebut demikian bukan karena banyaknya kepiting di situ, melainkan banyaknya warga yang mengalami kelainan di jari tangan dan kaki, mulai dari balita hingga lansia. Jari-jari tersebut terbelah menjadi dua sehingga menyerupai capit kepiting. Desa ini terletak di Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Bone, Sulawesi Selatan. Meskipun sebagian warganya memiliki kelainan fisik, namun mereka tidak pernah malu dengan desa lainnya. Mereka sudah menganggap hal ini biasa.
8. Desa terbersih
Image source pegipegi.com |
Jika kita jalan-jalan ke Bali, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, kita akan menemukan sebuah desa yang bersih dan tertata apik. Adalah Desa Penglipuran, yang tercatat sebagai salah satu dari 3 terbersih di dunia. Cukup keren bukan?
Desa ini meraih penghargaan Kalpataru karena kebersihannya. Desa ini pun dijadikan objek wisata oleh pemerintah setempat pada tahun 1995.
Nama Penglipuran sendiri diambil dari kata pengeling pura yang artinya tempat suci untuk mengenal para leluhur. Ciri khas desa adalah bangunannya yang tertata rapi, dan berarsitektur budaya Bali.