Jangan Terlalu Sering Terpapar Kipas Angin, Ini Bahayanya
Minggu, 01 Juli 2018
Bahaya terlalu sering terpapar kipas angin - Menggunakan kipas angin di saat cuaca sedang panas adalah kenikmatan yang hakiki. Rasa panas akan berkurang dan berubah menjadi sebuah kesejukan. Bahkan saking enaknya, tidur pun sambil tetap menyalakan kipas angin. Apakah kamu sering melakukannya, guys?
Meskipun kipas angin bisa membantu kamu keluar dari kepanasan, tapi kalau kamu terlalu sering menggunakannya, maka bisa berbahaya buat kesehatan kamu. Berikut beberapa penjelasan tentang bahaya terlalu sering terpapar kipas angin.
1. Mempengaruhi sistem mekanisme pengaturan panas dalam tubuh
Kalau kamu terlalu sering terpapar kipas angin, maka keringat yang menguap di kulit kamu akan mengurangi temperatur permukaan kulit, yang kemudian akan mengurangi temperatur organ internal melalui sirkulasi darah. Karena itu, temperatur tubuh yang lebih rendah bisa menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan kelelahan.
Untuk itu, berdasarkan rekomendasi beberapa ahli, menggunakan kipas angin buat mendinginkan tubuh sebentar (sekitar 10 menit) atau setelah mandi itu enggak apa-apa. Tapi, kalau kamu menggunakannya lebih lama dari itu, maka akan timbul beberapa masalah kesehatan.
2. Bikin kulit kamu semakin kering
Kalau kamu punya tipe kulit yang sensitif dan kering, maka akan semakin kering dengan cepat kalau terpapar kipas angin langsung. Apalagi jika kamu terus-menerus terpapar saat sedang tidur, maka kondisi kulit keringmu bisa makin parah. Karena itu, kamu harus menggunakan cukup losion atau pelembab buat mengobatinya.
Tapi, kalau memang kulitmu kering parah, lebih baik hentikan penggunaan kipas angin. Kalau memang masalah kulitmu serius dan kamu enggak tahan kalau enggak pakai kipas angin, kamu perlu segera menemui dokter buat pengobatan yang sesuai.
3. Masalah pernapasan
Saat sedang dinyalakan, kipas angin yang berembus konstan akan membawa segala debu, spora, dan partikel lain yang bertebaran di dalam ruangan. Terutama di dalam ruangan yang jarang menggunakan kipas angin atau tidak ada saluran kipas luarnya (exhaust fan). Partikel-partikel kecil ini bisa menyebabkan beberapa alergi dan ketidaknyamanan sinus bagi pernapasan kamu.
Mungkin kamu bisa mengatasinya dengan mengobatinya, tapi kalau gejala terus berlanjut atau makin parah, lebih baik hentikan penggunaan kipas angin, ya.
4. Bisa memperparah kondisi kamu kalau kamu mengidap suatu gejala penyakit
Kalau kamu mengidap suatu gejala penyakit seperti asma, penderita alergi, mata kering, masalah kulit dan punggung, nyeri otot, dan infeksi telinga. Karena itu, pertimbangkan kondisimu saat itu sebelum menggunakan kipas angin.
Itulah beberapa bahaya dari terlalu sering terpapar kipas angin. Jadi, kami jangan terlalu sering menggunakan kipas angin, demi kesehatan kamu. Berdasarkan penelitian-penelitian terkini, AC bisa menjadi alternatif yang lebih baik daripada kipas angin.
Kalaupun memang terpaksa menggunakan kipas angin, batasi penggunaannya dan ketahui kapan harus mematikannya seperti penjelasan di atas. Walau bagaimanapun, tubuh kamu memang perlu dilatih untuk beradaptasi secara alami, supaya enggak ketergantungan pada alat bantu elektronik seperti kipas angin atau AC.
Jangan terlalu sering kena kipas angin ya via celiachia.org |
Meskipun kipas angin bisa membantu kamu keluar dari kepanasan, tapi kalau kamu terlalu sering menggunakannya, maka bisa berbahaya buat kesehatan kamu. Berikut beberapa penjelasan tentang bahaya terlalu sering terpapar kipas angin.
1. Mempengaruhi sistem mekanisme pengaturan panas dalam tubuh
Bisa mempengaruhi temperatur tubuh kamu via shutterstock.com |
Kalau kamu terlalu sering terpapar kipas angin, maka keringat yang menguap di kulit kamu akan mengurangi temperatur permukaan kulit, yang kemudian akan mengurangi temperatur organ internal melalui sirkulasi darah. Karena itu, temperatur tubuh yang lebih rendah bisa menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan kelelahan.
Untuk itu, berdasarkan rekomendasi beberapa ahli, menggunakan kipas angin buat mendinginkan tubuh sebentar (sekitar 10 menit) atau setelah mandi itu enggak apa-apa. Tapi, kalau kamu menggunakannya lebih lama dari itu, maka akan timbul beberapa masalah kesehatan.
2. Bikin kulit kamu semakin kering
Kulit kering bikin enggak enak via consumerhealthdigest.com |
Kalau kamu punya tipe kulit yang sensitif dan kering, maka akan semakin kering dengan cepat kalau terpapar kipas angin langsung. Apalagi jika kamu terus-menerus terpapar saat sedang tidur, maka kondisi kulit keringmu bisa makin parah. Karena itu, kamu harus menggunakan cukup losion atau pelembab buat mengobatinya.
Tapi, kalau memang kulitmu kering parah, lebih baik hentikan penggunaan kipas angin. Kalau memang masalah kulitmu serius dan kamu enggak tahan kalau enggak pakai kipas angin, kamu perlu segera menemui dokter buat pengobatan yang sesuai.
3. Masalah pernapasan
Debu dan kuman yang akan tersedot dan mengganggu pernapasan via 123rf.com |
Saat sedang dinyalakan, kipas angin yang berembus konstan akan membawa segala debu, spora, dan partikel lain yang bertebaran di dalam ruangan. Terutama di dalam ruangan yang jarang menggunakan kipas angin atau tidak ada saluran kipas luarnya (exhaust fan). Partikel-partikel kecil ini bisa menyebabkan beberapa alergi dan ketidaknyamanan sinus bagi pernapasan kamu.
Mungkin kamu bisa mengatasinya dengan mengobatinya, tapi kalau gejala terus berlanjut atau makin parah, lebih baik hentikan penggunaan kipas angin, ya.
4. Bisa memperparah kondisi kamu kalau kamu mengidap suatu gejala penyakit
Jangan pakai kipas angin kalau kamu punya gejala penyakit via go-dok.com |
Kalau kamu mengidap suatu gejala penyakit seperti asma, penderita alergi, mata kering, masalah kulit dan punggung, nyeri otot, dan infeksi telinga. Karena itu, pertimbangkan kondisimu saat itu sebelum menggunakan kipas angin.
Itulah beberapa bahaya dari terlalu sering terpapar kipas angin. Jadi, kami jangan terlalu sering menggunakan kipas angin, demi kesehatan kamu. Berdasarkan penelitian-penelitian terkini, AC bisa menjadi alternatif yang lebih baik daripada kipas angin.
Kalaupun memang terpaksa menggunakan kipas angin, batasi penggunaannya dan ketahui kapan harus mematikannya seperti penjelasan di atas. Walau bagaimanapun, tubuh kamu memang perlu dilatih untuk beradaptasi secara alami, supaya enggak ketergantungan pada alat bantu elektronik seperti kipas angin atau AC.