Kamu Penjual Online Shop? Kenalilah Cara Menghindari Penipuan Online Shop
Minggu, 15 Januari 2017
Cara menghindari penipuan online shop bagi penjual - Kalau kamu sering browsing di Google atau mrain pencarian lainnya, pastinya banyak tips-tips untuk menghindari penipuan jual beli online. Tapi, semua itu diperuntukkan bagi para pembeli atau buyer yang memang mau membeli barang di online shop. Lantas, bagaimanakah nasib penjual atau seller yang memang juga butuh tips untuk menghindari penipuan jual beli online dari pembeli?
Di zaman yang serba canggih ini, penipuan sudah banyak macam dan jenisnya. Bahkan online shop ini sangat rentan terhadap yang namanya penipuan, baik itu dari penjual maupun pembeli. Lalu, jika kamu seorang penjual online shop, apa yang harus dilakukan untuk menghindari penipuan online shop? Berikut akan dijelaskan ulasannya.
1. Pastikan si pembeli atau buyer tak ada dalam blacklist
Perlu kamu ketahui, dalam dunia bisnis online, jika ada penjual yang merasa tertipu oleh pembeli, maka dia akan memberitahukan kepada penjual lainnya untuk mewaspadai pembeli itu dan memasukkannya ke dalam blacklist. Biasanya mereka memiliki grup atau forum agar mudah berkomunikasi. Hal itu bisa kamu manfaatkan sebagai sarana referensi dalam menjalankan bisnis online. Gabunglah ke dalam komunitas itu, lalu pelajari blacklist-nya.
Untuk itu, jika ada yang hendak membeli di toko online kamu, cek terlebih dahulu apakah si pembeli itu ada di dalam blacklist atau tidak. Kalau memang ada di daftar itu, lebih baik batalkan saja transaksinya, daripada kamu yang dirugikan, kan?
2. Berlakukan sistem first pay first serve walaupun kepada pelanggan lama
Penipuan bisa terjadi dari siapa saja, baik itu pembeli lama ataupun baru. Mungkin kamu sering berpikiran karena si pembeli ini sudah sering membeli, maka kamu mempercayainya. Kamu mengirim barangnya dahulu, lalu pembayaran belakangan. Sebaiknya hal itu kamu hindari mulai sekarang. Mengapa begitu? Walaupun si pembeli adalah pelanggan, atau bisa dikatakan pelanggan setia, itu tidak bisa menjamin kalau dia tidak akan berbuat nakal. Semua kemungkinan bisa terjadi, loh. Bisa saja dia membawa lari barangnya sebelum sempat membayar. Kalau sudah begitu, siapa yang rugi?
Untuk itu, berlakukanlah sistem first pay first serve atau layani dahulu yang duluan membayar, siapapun itu entah pelanggan lama atau baru. Ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang kamu alami.
3. Pelajari teknik-teknik mengedit foto
Mengapa kamu mesti mempelajari teknik mengedit foto? Padahal kan tidak ada hubungannya? Jangan salah, justru itulah kamu harus menguasai teknik pengeditan foto. Karena, biasanya pembeli yang mau melakukan penipuan akan memalsukan struk atau bukti transfernya. Semua itu bisa dilakukan dengan mengeditnya. Untuk itu, kamu harus pintar-pintar mengamati apakah bukti transfer yang dikirim oleh si pembeli itu asli atau editan. Dengan mempelajari teknik ini, maka kamu akan terhindar dari penipuan.
4. Selalu cek rekening
Kalau si pembeli mengatakan bahwa uang sudah ditransfer, kamu segera periksa rekening kamu untuk mengecek apakah uangnya memang benar sudah ditransfer atau tidak. Biasanya penipuan sering terjadi dengan cara ini. Si pembeli bilangnya sudah transfer, tapi ternyata belum. Karena itu, sebaiknya kamu harus selalu cek rekening saat si pembeli mengatakan sudah transfer. Tidak sulit, kok. Kamu bisa mengeceknya melalui ATM, internet banking, atau mobile banking. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari penipuan.
5. Pastikan kamu selalu memegang nomer resi pengiriman
Jika barang sedang dalam proses pengiriman, kamu pastinya akan mendapatkan nomer resi yang bisa digunakan untuk mengetahui status barang, apakah sudah sampai di tempat tujuan atau belum. Kamu harus selalu menyimpan nomer resi tersebut. Dalam praktek penipuan jual beli online, biasanya si pembeli bilang kalau barangnya belum sampai. Kalau sudah begitu, mereka akan protes, padahal barangnya jelas-jelas sudah sampai.
Demi menghindari ini, kamu cek nomer resi terlebih dahulu untuk mengetahui status terkirimnya barang. Kamu bisa cek di websitenya langsung tempat kamu menggunakan jasa pengiriman tersebut. Jika memang sudah terkirim, si pembeli tak bisa berkelit lagi. Jadi, kamu mesti waspada kalau sudah begitu. Pandai-pandailah menggunakan fasilitas nomer resi yang diberikan oleh jasa pengiriman barang. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari penipuan.
6. Foto dan cek semua kondisi barang sebelum dikirim
Sebelum mengirim barang, alangkah baiknya kamu mengecek kondisi barang dan memotretnya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi agar si pembeli tidak bisa menipu dengan alasan cacat, rusak, dan sebagainya. Padahal barangnya dalam keadaan baik-baik saja. Dalam prakteknya, biasanya mereka akan komplain dan protes, lalu meminta ganti rugi atau tukar barang. Bahkan tak jarang juga mereka akan mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib jika permintaannya tidak dituruti. Pastinya ini akan merugikan kamu sebagai penjual, bukan? Untuk itu, dengan adanya foto bukti sebelum barang dikirim, kamu bisa tahu kondisi barang. Jika memang si pembeli protes, kamu bisa menunjukkan buktinya bahwa barang dalam keadaan baik-baik saja sebelum dikirim. Jadi, kamu bisa terhindar dari penipuan macam begini. Pandai-pandailah memanfaatkan foto yang ada.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai penjual untuk menghindari penipuan jual beli online. Dunia bisnis online memang sangat rawan terjadi penipuan, dan banyak caranya. Untuk itu, kamu mesti waspada dan berhati-hati dalam melakukan jual beli online. Good luck.
 |
| Penjual juga harus mewaspadai penipuan online via gsdplanet.doodlekit.com |
Di zaman yang serba canggih ini, penipuan sudah banyak macam dan jenisnya. Bahkan online shop ini sangat rentan terhadap yang namanya penipuan, baik itu dari penjual maupun pembeli. Lalu, jika kamu seorang penjual online shop, apa yang harus dilakukan untuk menghindari penipuan online shop? Berikut akan dijelaskan ulasannya.
1. Pastikan si pembeli atau buyer tak ada dalam blacklist
 |
| Pelajarilah blacklist pembeli via edessanews.gr |
Perlu kamu ketahui, dalam dunia bisnis online, jika ada penjual yang merasa tertipu oleh pembeli, maka dia akan memberitahukan kepada penjual lainnya untuk mewaspadai pembeli itu dan memasukkannya ke dalam blacklist. Biasanya mereka memiliki grup atau forum agar mudah berkomunikasi. Hal itu bisa kamu manfaatkan sebagai sarana referensi dalam menjalankan bisnis online. Gabunglah ke dalam komunitas itu, lalu pelajari blacklist-nya.
Untuk itu, jika ada yang hendak membeli di toko online kamu, cek terlebih dahulu apakah si pembeli itu ada di dalam blacklist atau tidak. Kalau memang ada di daftar itu, lebih baik batalkan saja transaksinya, daripada kamu yang dirugikan, kan?
2. Berlakukan sistem first pay first serve walaupun kepada pelanggan lama
 |
| Layanilah dahulu yang duluan membayar via collegeinformations.com |
Penipuan bisa terjadi dari siapa saja, baik itu pembeli lama ataupun baru. Mungkin kamu sering berpikiran karena si pembeli ini sudah sering membeli, maka kamu mempercayainya. Kamu mengirim barangnya dahulu, lalu pembayaran belakangan. Sebaiknya hal itu kamu hindari mulai sekarang. Mengapa begitu? Walaupun si pembeli adalah pelanggan, atau bisa dikatakan pelanggan setia, itu tidak bisa menjamin kalau dia tidak akan berbuat nakal. Semua kemungkinan bisa terjadi, loh. Bisa saja dia membawa lari barangnya sebelum sempat membayar. Kalau sudah begitu, siapa yang rugi?
Untuk itu, berlakukanlah sistem first pay first serve atau layani dahulu yang duluan membayar, siapapun itu entah pelanggan lama atau baru. Ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang kamu alami.
3. Pelajari teknik-teknik mengedit foto
 |
| Pintar-pintarlah menguasai teknik edit foto via youtube |
Mengapa kamu mesti mempelajari teknik mengedit foto? Padahal kan tidak ada hubungannya? Jangan salah, justru itulah kamu harus menguasai teknik pengeditan foto. Karena, biasanya pembeli yang mau melakukan penipuan akan memalsukan struk atau bukti transfernya. Semua itu bisa dilakukan dengan mengeditnya. Untuk itu, kamu harus pintar-pintar mengamati apakah bukti transfer yang dikirim oleh si pembeli itu asli atau editan. Dengan mempelajari teknik ini, maka kamu akan terhindar dari penipuan.
4. Selalu cek rekening
 |
| Selaju cek rekening saat pembeli sudah bilang transfer via arielogis.com |
Kalau si pembeli mengatakan bahwa uang sudah ditransfer, kamu segera periksa rekening kamu untuk mengecek apakah uangnya memang benar sudah ditransfer atau tidak. Biasanya penipuan sering terjadi dengan cara ini. Si pembeli bilangnya sudah transfer, tapi ternyata belum. Karena itu, sebaiknya kamu harus selalu cek rekening saat si pembeli mengatakan sudah transfer. Tidak sulit, kok. Kamu bisa mengeceknya melalui ATM, internet banking, atau mobile banking. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari penipuan.
5. Pastikan kamu selalu memegang nomer resi pengiriman
 |
| Simpan nomer resi sebagai bukti via infonewbi |
Jika barang sedang dalam proses pengiriman, kamu pastinya akan mendapatkan nomer resi yang bisa digunakan untuk mengetahui status barang, apakah sudah sampai di tempat tujuan atau belum. Kamu harus selalu menyimpan nomer resi tersebut. Dalam praktek penipuan jual beli online, biasanya si pembeli bilang kalau barangnya belum sampai. Kalau sudah begitu, mereka akan protes, padahal barangnya jelas-jelas sudah sampai.
Demi menghindari ini, kamu cek nomer resi terlebih dahulu untuk mengetahui status terkirimnya barang. Kamu bisa cek di websitenya langsung tempat kamu menggunakan jasa pengiriman tersebut. Jika memang sudah terkirim, si pembeli tak bisa berkelit lagi. Jadi, kamu mesti waspada kalau sudah begitu. Pandai-pandailah menggunakan fasilitas nomer resi yang diberikan oleh jasa pengiriman barang. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari penipuan.
6. Foto dan cek semua kondisi barang sebelum dikirim
 |
| Cek kondisi barang sebelum dikirim via zalora.co.id |
Sebelum mengirim barang, alangkah baiknya kamu mengecek kondisi barang dan memotretnya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi agar si pembeli tidak bisa menipu dengan alasan cacat, rusak, dan sebagainya. Padahal barangnya dalam keadaan baik-baik saja. Dalam prakteknya, biasanya mereka akan komplain dan protes, lalu meminta ganti rugi atau tukar barang. Bahkan tak jarang juga mereka akan mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib jika permintaannya tidak dituruti. Pastinya ini akan merugikan kamu sebagai penjual, bukan? Untuk itu, dengan adanya foto bukti sebelum barang dikirim, kamu bisa tahu kondisi barang. Jika memang si pembeli protes, kamu bisa menunjukkan buktinya bahwa barang dalam keadaan baik-baik saja sebelum dikirim. Jadi, kamu bisa terhindar dari penipuan macam begini. Pandai-pandailah memanfaatkan foto yang ada.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai penjual untuk menghindari penipuan jual beli online. Dunia bisnis online memang sangat rawan terjadi penipuan, dan banyak caranya. Untuk itu, kamu mesti waspada dan berhati-hati dalam melakukan jual beli online. Good luck.